Rabu, 30 November 2011

TATA SURYA


Tata surya merupakan suatu kumpulan benda langit yang terdiri dari satu matahari dan semua benda angkasa yang terikat oleh gaya gravitasinya. Benda-benda angkasa tersebut dinamakan planet. Tata surya terdiri dari matahari dan sembilan planet, yaitu merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, neptunus, dan pluto. Sebagian besar planet memiliki satelit (bulan) yang berjalan mengelilinginya.
            Awal mula terbentuknya tata surya banyak hipotesis yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
1. Hipotesis Kabut (Nebular), dikemukakan oleh Kant-Laplace
            Menurut hipotesis ini, matahari dan planet-planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat raya. Karena putarannya itu, sebagian dari masa kabut tersebut lepas, membentuk gelang-gelang sekeliling bagian utama gumpalan kabut itu. Pada gilirannya gelang itu membentuk gumpalan-gumpalan dan akhirnya membeku membentuk planet-planet. Demikian juga bulan dan satelit-satelit planet lainnya terbentuk.
2. Hipotesis Planetesimal, dikemukakan oleh Chamberlain-Moulton
            Menurut hipotesis ini, awal pembentukan planet adalah kabut pijar, namun di dalam kabut ini terdapat material padat yang berhamburan yang disebut planetesimal. Terjadi saling tarik menarik antara benda padat tersebut dan akhirnya terbentuk gumpalan besar yang disebut planet.
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang, dikemukakan oleh Jeans-Jefferey
            Menurut hipotesis ini, dahulu kala ada sebuah bintang yang besar melintas dekat matahari. Adanya gaya tarik bintang tersebut menyebabkan pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti pasang surut air laut di bumi. Sebagian dari massa matahari membentuk tonjolan ke arah bintang itu. Kemudian tonjolan itu terputus-putus membentuk tetesan raksasa dengan ukuran yang berbeda-beda. Tetesan gas tersebut lama kelamaan membeku menjadi planet-planet. Itulan sebabnya planet-planet terletak pada satu bidang datar.
4. Hipotesis Vorteks dan Protoplanet, dikemukakan oleh Kan Von Weiszacker dan Kuiper
            Hipotesis ini mengembangkan dua gagasan. Pertama nebula bergolak, gerakan nebula ini membantu pembentukan planet. Kedua, pembentukan plantesimal dan protoplanet (gumpalan kabut gas).
            Menurut Weiszacker, nebula terdiri atas pusaran-pusaran yang merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam nebula menyebabkan pola sel-sel yang bergolak. Pada batas antar sel bergolak, terjadi tumbukan antar partikel yang kemudian membesar dan memjadi planet (hipotesis vorteks).
            Menurut Kuiper, planet terbentuk melalui golakan nebula yang membantu tumbukan planetesimal, sehingga planetesimal membesar menjadi protoplanet dan kemudian menjadi planet (hipotesis protoplanet).

PROSES TERJADINYA BUMI

Sebelum kita memahami proses terjadinya bumi, mari kita memahami pengertian dari bumi. Bumi adalah planet yang tersusun atas beberapa lapisan, bahan-bahan material dan di dalamnya terkandung banyak kekayaan alam. Planet ini memiliki bentuk permukaan yang berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Planet ini juga melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya.
Menurut para ahli, bumi tidak terbentuk dengan begitu saja melainkan melalui beberapa proses yang cukup panjang. Ada teori-teori yang menjelaskan tentang proses terjadinya bumi, yaitu Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory) dan Teori Keadaan Tetap (The Steady State Theory).
1. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
            Teori ini merupakan teori yang paling terkenal dari teori-teori yang lainnya. Teori didasarkan bahwa alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami ledakan dahsyat dan mengembang dan sehingga membuat semua galaksi di alam semesta memuai dan menjauhi pusat ledakan.
2. Teori Keadaan Tetap (The Steady State Theory)
            Menurut teori ini, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak berakhir, maksudnya alam semesta ini selalu terlihat tetap seperti sekarang dan materi-materinya secara terus-menerus datang berbentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi yang lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansi.