Pemerintah
Program pemerintah untuk
mengembangkan jiwa entrepreneur ini yakni program Mahasiswa Wirausaha.
Dalam program ini, pemerintah melalui perantara Direktorat Pendidikan Tinggi
(Dikti) melakukan upaya-upaya pengembangan kewirausahaan di kalangan mahasiswa
berupa pelatihan-pelatihan, praktik dan pemberian modal dengan cuma-cuma.
“Pemberian modal ini hanya diberikan kepada Perguruan Tinggi Negeri di
Indonesia yang jumlahnya hanya 88 dari 3000 perguruan tinggi di Indonesia,
sedangkan untuk perguruan tinggi swasta ditangani oleh Kordinator Perguruan
Tinggi Swasta (Kopertis).
Perlu diketahui, program ini
telah berjalan sejak tahun 2009 lalu, dengan jumlah dana sebesar 600-700 juta
per tahun untuk setiap perguruan tinggi negerinya. Sasaran dana ini sendiri
ditujukan kepada mahasiswa yang ingin berwirausaha.
Setelah dana diterima oleh masing-masing PTN, pengelolaan dana
sepenuhnya diserahkan kepada PTN tersebut. Dalam pelaksanaannya, setiap
mahasiswa yang ingin berwirausaha harus mengajukan proposal terlebih dahulu
kepada kampusnya sebagai syarat utama untuk mendapat modal usaha. Kemudian
proposal-proposal tersebut diseleksi untuk dilihat kelayakan usahanya.
Mahasiswa yang proposalnya telah lolos seleksi berhak menerima dana sebagai
modal usahanya. Peran DIKTI tidak terlepas sampai pemberian dana saja. Mereka
tetap melakukan pengontrolan atas dana tersebut, yakni dengan cara mengharuskan
kepada setiap PTN untuk memberikan laporan pertanggungjawaban setiap akhir
tahunnya.
Swasta
Musim Mas Group
perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit memberikan bantuan
pembangunan gedung berkonsep "wirausaha" untuk Universitas Sumatera
Utara. Bantuan ini merupakan hasil MoU antara USU dan pihak Musim Mas yang
bertujuan untuk mengoptimalkan prinsip kemitraan yang saling memberikan
manfaat, khususnya untuk pengembangan institusi dan peningkatan program kerja
kedua belah pihak. Pembangunan gedung
ini merupakan salah satu nota kesepakatan selain untuk bantuan penelitian,
pendanaan renovasi sarana gedung, pemberian beasiswa bagi mahasiswa USU yang
berprestasi serta pengembangan kewirausahaan.
Gedung yang akan menempati lahan seluas 1.800 meter persegi nantinya akan
dijadikan gedung dengan tema "Where Education and Business Meet"
berlokasi di Fakultas Ekonomi USU. Rektor dalam sambutannya pada peletakan batu
pertama pembangunan gedung yang akan diberi nama "Anwar Karim"
tersebut. Menurut
Rektor, seluruh bantuan tidak mungkin dikeluarkan langsung oleh USU sendiri
karena USU masih memiliki keterbatasan dana. Untuk itu USU masih berharap
banyak kepada pihak ke tiga dan berharap pihak ketiga punya andil besar
pembangunan di USU. Hal ini dikarenakan permintaan USU untuk peningkatan
pembangunan infrastruktur kepada pihak pemerintah sering mendapat jawaban yang
normatif sehingga pembangunan yang sudah direncanakan jadi terhambat. Maka
dengan adanya bantuan pihak swasta Rektor berharap pembangunan USU dapat
berjalan dengan baik dan mampu menunjang proses belajar mahasiswa USU.
Sementara itu
perwakilan dari Musim Mas Dra. Huiniati, SH (Head HRD Corporate) menyatakan
bahwa bentuk bantuan ini merupakan bagian dari alokasi dana dalam bentuk CSR.
Yang merupakan bantuan yang tidak hanya pemberian beasiswa kepada mahasiswa
namun juga kepada bantuan sarana fisik. Bantuan yang diserahkan oleh Musim Mas
kepada USU dalam bentuk bangunan tersebut senilai 4 M. Menurutnya, PT. Musim
Mas sudah berkomitmen dengan misi dan visi dari founding father mereka yakni
Bapak Anwar Karim yang sudah peduli dengan dunia pendidikan sejak dulu, maka
Program CSR di Musim Mas difokuskan untuk pendidikan. "Saya berharap suatu
saat gedung ini akan menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang berkompeten dan potensial untuk menjadi
wirausahawan", ujarnya mengakhiri.
Dekan Fakultas Ekonomi USU
Drs. Jhon Tafbu Ritonga mengatakan gedung yang berlokasi di Fakultas yang
dipimpinnya itu diperuntukkan sebagai gedung serbaguna. Artinya selain untuk
diperuntukkan sebagai gedung serbaguna, gedung tersebut juga akan dijadikan
tempat pertemuan, latihan (training) baik tingkat nasional maupun
internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar